Kehidupan memang adalah pilihan, dan kita harus berani untuk memilih jalan yang kita inginkan. Namun ketika kita telah memutuskan sebuah pilihan hidup , tentunya bisa salah bisa benar tatkala kita harus memilih . Namun itulah resiko hidup yang harus kita lakukan.
Keraguan yang kita miliki justru kadang bisa membuat kesimpangsiuran jalan hidup. Singkirkanlah keragu-raguan itu, jangan biarkan menyelimuti seluruh hidup kita.
Saat memilih dan itu ternyata benar, anggaplah itu keberuntungan dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai jalan kehidupan yang harus dipegang dengan sungguh-sungguh. Jadikan sebagai pilihan hidup menuju hidup yang lebih baik . Bersyukur dan berterimakasih atas pilihan yang benar yang telah diputuskan dan sebagai nasib baik yang telah didapatkan. Bahwa itu adalah sebagai kehendak Tuhan atas hidup kita dijalan yang seharusnya ditempuh dan dilalui.
Namun ketika, kita anggap pilihan yang dipilih itu adalah jalan salah dan menyimpang dari yang seharusnya, tak perlu juga menyisakan waktu untuk menyesalinya dan menangisinya. Akan tetapi gunakanlah waktu yang ada untuk merubah kesalahan memilih itu diarahkan ke arah yang benar dengan memperbaiki sudut pandang dan cara hidup yang lebih baik dengan memetik pembelajaran atas kesalahan yang telah dilakukan dimasa lalu.
Jangan menjadikan kesalahan sebagai pembenaran bahwa kita adalah manusia yang tak lepas dari kesalahan. Karena dengan demikian , kesalahan akan berulang kembali dan menyebabkan kita tak bisa lepas dari kesalahan yang lebih dalam lagi. Pembenaran yang akan selalu menjadi senjata atas kesalahan yang telah dilakukan.
Selanjutnya akan berkubang dalam kesalahan yang membuat kita sulit untuk terlepas dan keluar dari kubangan kesalahan.
Hidup adalah sebuah pilihan,jalan yang benar atau salah, kita sendirilan yang akan mempertanggungjawabkan semuanya.
Keraguan yang kita miliki justru kadang bisa membuat kesimpangsiuran jalan hidup. Singkirkanlah keragu-raguan itu, jangan biarkan menyelimuti seluruh hidup kita.
Saat memilih dan itu ternyata benar, anggaplah itu keberuntungan dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai jalan kehidupan yang harus dipegang dengan sungguh-sungguh. Jadikan sebagai pilihan hidup menuju hidup yang lebih baik . Bersyukur dan berterimakasih atas pilihan yang benar yang telah diputuskan dan sebagai nasib baik yang telah didapatkan. Bahwa itu adalah sebagai kehendak Tuhan atas hidup kita dijalan yang seharusnya ditempuh dan dilalui.
Namun ketika, kita anggap pilihan yang dipilih itu adalah jalan salah dan menyimpang dari yang seharusnya, tak perlu juga menyisakan waktu untuk menyesalinya dan menangisinya. Akan tetapi gunakanlah waktu yang ada untuk merubah kesalahan memilih itu diarahkan ke arah yang benar dengan memperbaiki sudut pandang dan cara hidup yang lebih baik dengan memetik pembelajaran atas kesalahan yang telah dilakukan dimasa lalu.
Jangan menjadikan kesalahan sebagai pembenaran bahwa kita adalah manusia yang tak lepas dari kesalahan. Karena dengan demikian , kesalahan akan berulang kembali dan menyebabkan kita tak bisa lepas dari kesalahan yang lebih dalam lagi. Pembenaran yang akan selalu menjadi senjata atas kesalahan yang telah dilakukan.
Selanjutnya akan berkubang dalam kesalahan yang membuat kita sulit untuk terlepas dan keluar dari kubangan kesalahan.
Hidup adalah sebuah pilihan,jalan yang benar atau salah, kita sendirilan yang akan mempertanggungjawabkan semuanya.
Kita harus ingat, bahwa Tuhan telah memberikan pada setiap dari diri kita sebuah pusaka dan radar kebenaran yang bernama Hati Nurani.
Bila setiap langkah kehidupan yang kita pilih, selalu menggunakan hati nurani sebagai patokan, maka tiada kesalahan yang akan terjadi. Karena hati nurani adalah juga sebagai tuntunan dari Ilahi menuju kepada kebenaran yang sejati.
Kinilah saatnya bagi kita sejenak untuk introspeksi diri akan pilihan hidup yang telah ditempuh.
Bila setiap langkah kehidupan yang kita pilih, selalu menggunakan hati nurani sebagai patokan, maka tiada kesalahan yang akan terjadi. Karena hati nurani adalah juga sebagai tuntunan dari Ilahi menuju kepada kebenaran yang sejati.
Kinilah saatnya bagi kita sejenak untuk introspeksi diri akan pilihan hidup yang telah ditempuh.
Benar atau salah yang telah menjadi pilihan. Bila memang sudah benar, pertahankanlah sampai akhir hayat apapun yang terjadi. Namun bila ada kesalahan , janganlah ragu untuk berubah arah.
Semoga, apa yang telah kita pilih adalah jalan yang seharusnya kita lakoni menuju kesejatian diri.
Semoga, apa yang telah kita pilih adalah jalan yang seharusnya kita lakoni menuju kesejatian diri.
sumber: filsafat.kompasiana.com
Posting Komentar